Himax Pure III, Semua Kecanggihan Smartphone Dalam Satu Genggaman

Pasar smartphone di tanah air makin menggoda. Ponsel-ponsel canggih bermunculan seperti tanaman yang tumbuh di musim semi. Namun sayang, terkadang untuk menikmati kebanggihan teknologi tersebut, seringkali kita harus merogoh kocek yang cukup dalam. Jika budget tak memadai, apa daya kita haris mengorbankan keinginan kita dengan mengurangi kualitas produk yang akan kita beli sesuai dengan kemampuan kantong kita.

Bagi para pemburu gadget yang haus akan inovasi teknologi, kini tak perlu lagi mencemaskan harga yg tinggi tuk mendapatkan smartphone idaman yang canggih dan tentu saja berkualitas. Saat ini telah hadir produsen smartphone yang meluncurkan produk-produk premium namun dengan harga yang terjangkau. Produsen yang dimaksud adalah HIMAX INDONESIA. Pemangkasan harga ini bukan dilakukan dengan cara penurunan spesifikasi atau kualitas produknya, namun dengan strategi pemasaran yang jitu sehingga bisa menekan harga penjualan. Berbeda dengan vendor-vendor lain, Himax melakukan penjualan secara online produk-produk smartphone-nya, sehingga bisa mengurangi biaya yang harus di-cover ketika melakukan pemasaran secara langsung. Singkatnya, kita tidak perlu membayar lebih mahal terhadap produk yang kita beli untuk menutupi biaya pemasaran.

Naah, sekarang mari kita intip kecanggihan yang terdapat di salah satu produk Himax yang diberi nama Himax Pure III. Ponsel ini baru diluncurkan di pasaran beberapa saat yang lalu melalui website resminya http://www.himax.co.id/ dan berhasil menguras persediaan 5000 H-code (Himax code) sebagai syarat pembelian Himax Pure III hanya dalam waktu 2 jam.

Sumber: Fanpage Himax
https://www.facebook.com/HimaxMobile?ref=br_tf (difollow yaaa ^^)

Dari sisi desain, Himax Pure III menyajikan tampilan yang sangat menawan dan sangat berkelas. Desain unibody memberi kesan simple namun elegan. Dibuat dengan bahan polycarbonat terbaik tentu akan menjamin kekokohan dan kesan premium. Pure III berdimensi 139,8 x 66,2 x 8,6 mm dengan berat 146,6 g membuat ponsel ini nyaman untuk digenggam serta menyempurnakan tampilannya yang tipis. Satu kata untuk desain Himax Pure III, “memukau”.

Beranjak ke bagian layar, Himax Pure III disematkan layar dengan bentang diagonal 4,7 inchi. Cukup lebar namun masih nyaman untuk dioperasikan dengan satu tangan. Dengan resolusi HD 720 x 1280 pixel, layar Pure II memiliki kerapatan hingga 312 ppi (pixel per inchi), hal ini akan memanjakan mata karena kita tidak akan bisa melihat perbedaan satu pixel dengan pixel lainnya. Layar capasitive dengan 16 juta warna akan terasa sangat responsif terhadap input sentuhan. Teknologi IGZO yang ditanam juga akan membuat warna terlihat lebih cerah, natural, dan super jernih. Teknologi ini juga dapat menambah masa hidup baterai karena hemat daya. Selain itu, kita tak perlu cemas layarnya akan tergores atau pecah sebab layar Pure III dilengkapi dengan teknologi Dragontail X atau setara Gorilla Glass 3 yang sudah terbukti kehandalannya.

Sekarang, mari kita masuk ke sisi dalam, bagian yang akan membuat kita tergoda untuk segera memilikinya. Himax Pure III memiliki dapur pacu berkekuatan 8 inti yaitu MT6592 ARM Cortex-A7, Octa Core 1741 Mz dipadu dengan Quad Core GPU Mali 450 MP4 dengan frekuensi 700 Mhz. Performa yang sangat luar biasa dalam menjalankan berbagai macam aplikasi maupun game-game berat sehingga kita tidak akan lagi menemui lag. Selain itu, kapasitas penyimpanan 16 GB tentu cukup untuk menampung banyak data. Teknologi RAM sebesar 1 GB LP-DDR3 yang dimiliki juga akan menghemat pemakaian daya sehingga smartphone kita akan bertahan lebih lama.

Mari kita lanjut ke bagian user experience. Himax Pure III menyuguhkan tampilan yang menawan berkat Amigo OS versi 4.2.5 berbasis Android 4.2 Jelly Bean. Memang operating sistem yang dibenamkan pada Pure III peluncuran pertama bukan merupakan versi terbaru. Namun kita tidak perlu kuatir karena kita dapat meng-upgrade-nya menjadi versi terbaru di pasaran saat ini alias 4.4 Kitkat. Amigo OS didesain untuk mengakomodasi pengguna terutama saat multitasking dengan memory management yang baik sehingga dapat dipakai bermain game dengan lancar. Selain itu, tersedia mode guest mode yang menjaga privasi data kita sehingga tidak dibuka oleh sembarang orang. Untuk membangunkan layar pun sangat praktis karena kita hanya perlu mengetuk layar sebanyak dua kali.

Salah satu keunggulan yang dimiliki Himax Pure III juga adalah dari sektor kamera. Pure III dilengkapi swivel kamera omnivision OV13850 13 MP dengan aperture f/2.2 membuat tangkapan gambar terlihat sangat jernih dan detail. Tak perlu kuatir saat kondisi kurang cahaya karena telah dibekali teknologi CMOS dan LED flashlight. Bagi yang gemar foto selfie, Pure II sangat cocok Anda miliki karena kameranya dapat diputar hingga 200 derajat sehingga akan memudahkan kita dalam mengambil objek di arah manapun. Kekuatan rotasi kamera tersebut juga sudah diuji ketahanannya, setelah 100.000 kali putaran masih dapat digunakan secara normal. Kamera Pure III juga dapat merekam video berkualitas 1080p.

Bagi yang gemar berselancar di dunia maya, Himax Pure III dijamin dapat memuskan hasrat kita dalam menjelajah internet. Jalur HSDPA dipadu dengan browser yang berkualitas sama ketika kita menggunakan PC membuat kita bebas untuk berselancar dengan lancar. Ada pula pilihan wifi 802.11 b/g/n untuk mennyambungkan ponsel ke jaringan wifi. Untuk bertukar data Pure III juga sangat memadai karena memiliki bluetooth v4.0 serta mampu membaca micro USB v2.0. Pure III juga memiliki 2 slot kartu micro SIM yang bisa aktif secara bersamaan atau dual standby.

Untuk memadai semua kecanggihan di atas, Himax Pure III memiliki Lithium Polymer Battery berkapasitas 2200 mAH yang dikenal memiliki pengisian lebih cepat dibanding baterai Li-ion. Dengan kapasitas tersebut, tentu akan menjadikan Pure III adalah smartphone yang tahan lama karena dipadu dengan komponen RAM dan teknologi layar IGZO yang hemat daya. Bahkan, Pure III mampu bertahan selama 20 hari atau 480 jam standby, serta waktu bicara/aktif hingga 17 jam.

Semua kecanggihan di atas sudah bisa kita miliki hanya dengan harga Rp 2.388.000,- dengan pilihan warna Rose Black dan Pearl White. Tinggal menunggu waktu peluncuran H-code berikutnya di halaman resmi Himax http://www.himax.co.id/. Kita juga bisa membeli berbagai macam aksesoris Himax Pure III di website tersebut. Bagaimana? Pasti tertarik untuk memilikinya kaan??

Akankah waktu bisa terulang?

Gg. Cintawangi No. 9, Jl. Ir. H Djuanda, Dago, Bandung. Selasa, 11 Oktober 2011, ketika matahari naik sepenggalah atau lebh sedikit.

Pening di kepalaku masih sedikit terasa memberatkan, walau keadaannya telah jauh lebih baik daripada tadi malam.  Kulihat alat penunjuk waktu, jarum pendek hampir menuju angka delapan, sedangkan jarum panjang baru saja melewatinya. Pagi ini aku masih di rumah, karena hari Selasa hanya ada jadwal asisten kelas Agama dan Etika Islam mulai pukul 09.00. Kuputuskan untuk mengeset alarm di handphone pukul delapan tepat. Ya, pagi ini aku coba untuk beristirahat sejenak, hanya seperempat sampai sepertiga jam, barangkali untuk menyapu bersih rasa pening yang masih tersisa, atau sekadar menghilangkan rasa kantuk yang ada. Seketika kupejamkan mata dan jiwaku pun berada dalam genggaman Allah.

Terkadang ada sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, baik ketika sadar, apalagi saat dalam kondisi kesadaran tidak sepenuhnya. Hinga dalam keadaan terlelap, aku mungkin saja baru melewatkan saat-saat emas yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Ketika udara mulai terasa panas dan matahari pun telah melewati puncak peredarannya, aku baru tersadar. "Astaghfirullah...", aku baru saja mengabaikan tugas menjadi asisten AEI. Aku juga tidak mengumpulkan tugas pendahuluan praktikum yang seharusnya dikumpulkan sebelum pukul 11.00. Tidak hanya itu, aku juga telah melewatkan shalat Dhuha dan shalat Dhuhur berjamaah. Tapi mau bagaimana lagi? Menyesal, tapi tak bisa berbuat banyak. Kalau boleh aku menyalahkan handphone saja, kenapa deringnya tidak bisa membangunkanku?? Tapi masa iya, aku menyalahkan sesuatu yang tidak bisa berbuat apa-apa. Jika ada sesuatu yang tidak aku senangi, maka yang patut disalahkan hanyalah diriku sendiri.

Memang benar, sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ini adalah detik yang baru saja kita lalui. Setiap orang memilikinya, namun tidak semuanya memanfaatkan dengan bijak. Dalam keadaan seperti ini aku mencoba berangan-angan, andai saja waktu bisa terulang. Namun aku yakin, itu suatu keinginan yang tidak mungkin dapat terwujud.

Masih dalam rasa penyesalanku, tiba-tiba saja handphoneku berdering. Tapi deringnya kali ini tidak seperti biasanya, ia berdering dengan volume yang pelan dengan nada dering yang menurutku bukannya bisa membangunkan orang yang sedang tidur, justru bisa menidurkan orang yang masih terjaga, terutama untuk anak-anak. Wah, ternyata ada yang salah dengan settingan alarm di handphoneku tadi, seharusnya tidak menggunakan nada dering itu dan seharusnya pula suaranya bisa lebih keras. Seketika itu aku melihat penunjuk waktu di sana, menunjukkan pukul 08.00. Hah, kok bisa??? Ternyata aku baru tersadar kalau aku baru saja terbangun dari mimpi panjangku dalam tidur singkatku. Aku terbangun oleh nada alarm tadi yang menurutku lebih cocok digunakan untuk menidurkan anak-anak. "Alhamdulillah...", segala pujibagi Allah yang telah menghidupkanku setelah kematianku, dan kepada-Nya-lah kami akan dibangkitkan.

Setelah itu, aku pun bersiap-siap untuk menjalani hari ini dengan penuh semangat. Aku pun merasa lebih sehat walaupun hanya sekejap memejamkan mata, karena rasa peninku pun kini telah lenyap. Dan waktu tidurku tadi, bisa menjadi masa-masa emas dengan hikmah yang sangat berharga untuk lebih menghargai waktu. Setelah itu, aku pun bisa menunaikan tugas dan tanggung jawab yang baru saja aku "abaikan" dalam mimpiku tadi.

Dari kisah ini, kita bisa belajar banyak hal, terutama dalam persoalan waktu. Teringat buletin Misykat edisi 46 yang terbit hari Jumat lalu yang membahas surat ke 103 dari Al-Qur'an. Allah bersumpah dalam surat ini dengan berfirman: "Wal 'Ashr", sehingga surat ini perlu mendapat perhatian khusus bagi kita. Kata ini berarti "menekan sesuatu sehingga apa yang terdapat ada bagian terdalam dari padanya nampak ke permukaan atau keluar" atau singkatnya "memeras". Waktu perjalanan matahari setelah melewati pertengahan, ketika manusia selesai dari aktivitasnya memeras keringat (berusaha), disebut al-'ashr.

Menurut Ustadz Zulkarnaen, pada ayat ini Allah bersumpah dengan kata al-'ashr, seolah-olah Allah ingin menyampaikan bahwa hasil apapun yang dicapai menusia setelah memeras keringatnya, sesungguhnya ia akan merugi. Kecuali tentunya, jika ia beriman dan beramal sholeh. Kerugian itu mungkin tidak akan dirasakannya pada waktu dini, tetapi pasti akan disadarinya pada "waktu ahsar" kehidupannya, menjelang "matahari" hayatnya terbenam. Seperti kata pepatah, "Penyesalan selalu datang terlambat".

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr)

Berbagi Cinta, Berbagi Cerita

Sembilan bulan berada di rahim ibu, Allah telah menyempurnakan bentuk tubuhku. Selasa, 24 Desember 1991, 16.05 WIB adalah titik awal perjalanan panjang hidupku menjadi kahlifah di bumi. Banjareja, sebuah desa kecil di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap menjadi tempat yang Allah pilihkan untukku merasakan segarnya oksigen di saat-saat pertama yang Dia sediakan untuk menjalankan berbagai proses biologis dalam tubuhku.
Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Yang demikian adalah Allah, Rabbmu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam. (QS. Al Mu’min [40]: 64)
Walaupun berawalan “Ci”, Kabupaten tempat kelahiranku berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang masyarakatnya masih memiliki adat dan kebudayaan Jawa. Karena itu, orang tuaku memberi nama putra bungsunya ini Wardoyo, hanya satu kata layaknya orang-orang Jawa pada umumnya. Sejak kecil orang tuaku sudah mengajariku baca tulis dan berhitung. Umur 5,5 tahun aku langsung masuk SD tanpa malalui TK terlebih dahulu. Pada saat inilah aku menyandang nama Setyo di depan kata Wardoyo. Setyo berarti SETIA dan Wardoyo berarti HATI.

Ada Cinta di Hatiku

Cisitu, 29 September 2010, 07.19 WIB

Udara pagi menyambutku dengan ramah, sentuhan rahmat yang Allah berikan begitu terasa merasuk qolbuku. Pagi ini aku merasakan salah satu nikmat yang sering terlupakan oleh kita, kesehatan. Hari ini sangat berbeda, aku tidak lagi merasakan rasa sakit yang aku dera dua hari yang lalu, saat suhu badanku melebihi batas rata-rata normal, dan kepalaku serasa dihantam oleh palu yang bertubi-tubi. Semua itu, kini telah sirna, hilang dari perasaan.

Perut yang kosong pun memaksaku untuk berjalan menuju tempat yang selalu ramai dikunjungi orang yang akan berangkat kuliah atau kerja. Mereka ke tempat ini untuk mengisi persediaan bahan bakar untuk beraktivitas dalam keseharian mereka. Bahan bakar yang menjadi syarat utama dilakukannya proses pencernaan makanan di dalam tubuh. Proses yang tidak perlu kita kendalikan, karena semua telah “diprogram” oleh Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa.

Tak lama berselang, aku langsung menuju tempat tinggal setelah selesai melakukan ikhtiar dalam menggapai kesempurnaan nikmat, karena tidak semua orang bisa mengisi perutnya pagi itu. Pada pukul 07.57, ada sebuah SMS (Surat Menyurat Singkat) masuk ke ponselku, nomor pengirimnya tidak terdaftar dalam list phonebook-ku.
Setyo, BP HME ngundang kamu untuk acara tumpengan (syukuran) di sekretariat HME jam 7 malem..
Bs dtg kan? Ditunggu ya

Ikhwan Sejati vs Akhwat Sejati

Ikhwan Sejati
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya…

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat disekitarnya, tetapi dari sikap persahabatannya pada generasi muda bangsa…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada di balik itu…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya (ketika cinta itu hanya pada satu tujuan, Allah Ya Rabbul Izzati)…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbell yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi liku-liku kehidupan…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya memebaca Al Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…

 

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License. This template is free of charge to create a personal blog. You can make changes to the templates to suit your needs. But You must keep the footer links Intact.